Anggota militer publik garis keras al-Shabaab mengeksekusi mati orang-orang kristen yang meninggalkan Islam dan menganut agama Kristen di Somalia.
Sejak Somalia diputuskan sebagai negara Islam, orang-orang yang meninggalkan muslim dijatuhi hukuman mati, sehingga Islam al-Shabaab menembak mati Hassan Hurshe (28) yang telah menjadi Kristen selama tinggal di Kenya, sewaktu ia kembali ke Jilib. Setelah eksekusi matinya, orang tua, istri dan anaknya meninggalkan daerah itu, seperti yang dilansir Morning Star.
Setelah pasukan pemerintah mengambil alih kembali wilayah dari pemberontak Shabaab tahun lalu, orang Somalia yang telah menjadi Kristen dan tinggal di Kenya harus kembali ke Somalia. Namun mereka tetap mendapat ancaman dari al-Shabaab yang telah berjanji untuk menghabisi setiap penganut Kristen.
Namun pasukan al-Shabaab tetap melakukan ancaman dan diduga keras sebagai pelaku penembakan Ali Jimale (42), ayah dari empat anak pada saat keluar dari rumahnya di Alanley, seperti yang dilansir Morning Star.
Menyusul pada Desember lalu, Mursal Isse Siad (55), seorang Kristen juga mati ditembak di Beledweyne. Sebulan setelah itu pasukan al-Shabaab memancung Farhan Haji Mose (25) di pesisir Barawa, juga dengan alasan beragama Kristen. Seperti nasib Hurshe, Mose sudah diincar oleh al-Shabaab ketika ia kembali ke Barawa dari Kenya.
Somalia merupakan negara yang hampir 100 persen adalah Islam sehingga ancaman bagi seorang Kristen di sana sangat besar. Maka dari itu, mari berdoa agar orang-orang Kristen di Somalia tetap dalam perlindungan Tuhan.
Baca Juga:
Pendeta Wanita Pimpin Tarian Flash Mob di Gereja
Pemimpin Gereja Jamaika Tolak Pembatalan UU Anti-Sodomi
Batu Pilar Perjanjian Lama, Mazmur Daud Ditemukan di Betlehem
Jeremy Camp Hibur Anak-Anak Yatim di Ukraina
Ada Apa Dengan Anak Dan Remaja Di Usia 4-14 Tahun?
Sumber : worthynews.com | Jawaban | lori